Menonton ayat-ayat cinta, bukan seperti menonton kebanyakan film indonesia sekarang. Tidak ada kisah yang diceritakan dengan mendayu dan bertele-tele, tidak ada kemarahan dan pelototan mata.
Akkhirnya ada juga sineas muda kita yang tidak memunculkan karya contekan dan dengan bangga mengakui bahwa itu hanya kebetulan belaka, kalaupun ada kesamaan cerita.
Harusnya, ini menjadi angin segar bagi perfilman indonesia, toh kalau memang film dan ceritanya bagus, masyarakat indonesia tidak segan untuk menguras koceknya dengan menonton ke bioskop. Bahkan BJ Habibie sampai menyempatkan diri ke indonesia untuk menonton film ini. SBY dan JK juga menonton film yang sama.
Bravo! Inilah karya asli dari anak negeri.
Rossa - Ayat-Ayat Cinta
desir pasir di padang tandus
segersang pemikiran hati
terkisah ku di antara cinta yang rumit
bila keyakinanku datang
kasih bukan sekadar cinta
pengorbanan cinta yang agung
ku pertaruhkan
reff:
maafkan bila ku tak sempurna
cinta ini tak mungkin ku cegah
ayat-ayat cinta bercerita
cintaku padamu
bila bahagia mulai menyentuh
seakan ku bisa hidup lebih lama
namun harus ku tinggalkan cinta
ketika ku bersujud
bila keyakinanku datang
kasih bukan sekedar cinta
pengorbanan cinta yang agung
ku pertaruhkan
repeat reff
ketika ku bersujud
Syair ini terasa mengena buat Saya, ketika Maria mulai menyadari bahwa kehadirannya diantara 2 manusia, aisyah dan fahri, menjadi duri. Sampai akhirnya dia berkata, akhirnya saya mengerti arti cinta. Maafkan saya....
Ya, ternyata cinta tidak selalu harus memiliki, tetapi cinta kebanyakan egois kan? Makanya begitu sulit untuk memasukkan paham poligami dalam masyarakat. Tapi cerita ayat-ayat cinta ini mengena. Poligami yang indah.
Namun, akhirnya tetap kematian yang memisahkan kisah cinta Maria.