Secret Supper

buku_secret_supper The Secret Supper
International Bestseller
NOVEL ; Penerbit Serambi, Jakarta
Pengarang Javier Sierra
ISBN: 979-1112-76-2
13 x 20,5 cm -528 hal. - Rp. 49.900,-
Terbit: Maret 2007


Buku karya pengarang asal Spanyol ini, telah diterbitkan di lebih dari 39 negara. Diterbitkan pertama kali tahun 2004, diterjemahkan dan diterbitkan oleh Atria Books, New Yok, 2006 dan Maret 2007 Penerbit Serambi mempublikasikannya di Indonesia.


Dalam senarai, pengarang menyatakan tokoh utamanya, Agostino Leyre adalah seorang inkuisitor dari Roma dan merupakan seorang anggota penting dari Sekretariat Kepausan. Ahli dalam ilmu kriptografi dan teologi. Menarasikan kisah ini sebagai lelaki tua dari Mesir, tempat persembunyiannya setelah menemukan hal-hal menarik selama memata-matai Leonardo Da Vinci selama musim dingin tahun 1497.


Memulai teka teki dengan membuka novel ini melalui surat sang peramal yang berbunyi : "Hitung matanya, namun jangan lihat wajahnya. Bilangan namaku kan engkau temukan di sisinya, Amati dan sampaikan pada yang lain hasil dari pengamatanmu. Kebenaran." Surat ini membawa Agostino ke gereja Santa Maria Delle Grazie di Milan, melihat Maesta, dan opus magnum nya leonardo da vinci (ternyata opus magnum itu adalah karya terhebat dari seseorang, apakah itu pelukis atau artis atau komposer.. hehe baru tahu pas baca novel ini).


Pemecahan teka teki dilakoni tokoh utama dengan fokus pada karya Leonardo Da Vinci - The Last Supper (lukisan dinding, yang menurut banyak orang saat itu memiliki banyak rahasia dan teka teki karena leonardo dikenal seringkali memasukkan teka teki dan rahasia dalam lukisannya). Pencarian kebenaran itu diselingi dengan matinya orang-orang yang berada di sekitar biara dan Agostino Leyre.


Novel ini mulai menarik setelah kita menghabiskan 1/4 halaman dari 528 halaman. Pembunuhan dan teka teki baru muncul di tengah-tengah. Pembukaan novel agak membosankan, Saya rasa.


Sayangnya, sejak awal hingga akhir, Saya tidak mendapati bukti nyata keahlian Agostino Leyre sebagai ahli kriptografi, karena berhasilnya teka teki The Last Supper malah dibuka oleh seorang wanita, objek lukisan Leonardo, bukan oleh Tokoh Utamanya!


Pencarian kebenaran itu terus dilakukan, hingga akhirnya disimpulkan bahwa ternyata : tidak ada teki teki dan rahasia dalam lukisan The Last Supper. Semuanya gamblang dan jelas, Leonardo adalah pengikut gereja Yohannes dan menginginkan kebangkitan gereja-nya.


Justru yang menjadi akhir pencarian adalah sebuah kitab, yang hingga ajalnya Agostino tidak berhasil menemukan kitab tersebut, dia meninggal di gua Yabal el Tarif dan kitab itu ditemukan beberapa tahun kemudian tidak sampai seratus kaki jauhnya, kitab Nag Hammadi.


0 comments: